Langsung ke konten utama

awal cerita Saya, Joko dan Marni

ok. Pertama tama sebelum yang kedua, kenalin nama saya Abdullah Bustan. Artinya nama saya sih bagus, tapi sedikit berbanding terbalik dengan yang diharapkan sama orang tua saya.

Lupakan tentang nama saya, kita mulai sebuah cerita dari waktu saya masih SD (Sekolah Dasar).
Jadi ceritanya itu seperti ini,,,,, *dan semua menghayal....

Waktu saya SD, saya hanya seorang anak kecil biasa yang lebih suka bermain di lapangan (itu sebabnya saya agak sedikit hitam), setiap hari yang saya lakukan disekitaran rumah dan sekolah hanya bermain main saja. Entah itu permainan yang seru sampai permainan yang membosankan seperti main masak masak.. -_-

malaska deh pake bahasa baku,, pake bahasa Makassar mka nah, oke kita lanjut ceritaku. Karena saya yang badannya paling kecil waktu ku SD dulu, saya mi kodong selalu yang jadi anak bawang klo main main orang. Karena na bilang bede temanku nda bisa ka menang body sama lawanku. Tapi semua berubah setelah negara api menyerang,,,, ehhhhhh lupakan yang barusan. Semua berubah waktu sa liat ada seonggok cewek yang lewat dekat lapangan waktu lagi main bola ka.Sebut saja nama cewek itu Marni. 
"deh,, liatko sana Marni Dul, cantik ki toh" kata Joko (nama di samarkan) temanku.
"mdd,, biasa ji deh menurutku itu" sa balas dng cuek.
"memang kau nda normalko, nda suka sama cewek", kata Joko yang seolah na anggap homo ka.
"jngko sotta' nah Joko, nah memang kapang nda cantikji Marni, biasa skali ji sa liat itu anak" sombong tong mka ke Joko, padahal sebenarnya sa akui skali memang klo cantik ki itu Marni.
"edd, malaska bicara cewek sama orang homo kayak kau" na bilang Joko.

bayangkan mko ca', masih SD kelas 5 saja nah di kira mka homo.
kira kira klo sa lanjut ini cerita ku besok besokpi, masih mauki baca blog ku??

terserah kt ji pale teman pembaca, karena malam skalimi ini sa ketik. Mau mka juga tidur, bsok bsok pi sa lanjut ceritanya nah. 
     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Munculnya Bekicot

Ikkeh ikkeh, ehhh maksudku okeh. Okeh kita lanjutkan cerita yang kemarin masih salah salah. Ditengah tengaha perbincangan Joko dan Mona, Marni dan empat orang temannya yang sama sama bisa dibilang CEWEK PALING CANTIK DI SD KU masuk ke kelas. Nindi, Cintia, Rini, dan Nina adalah empat orang teman Marni. Kebetulan ini Joko, Mona, Marni dkk satu kelas ki smua.   Joko yang awalnya sedang cerita dengan Mona, tiba tiba merubah pandangannya langsung ke arah mukanya Marni. “Wehh Joko, Joko, Joko”, tegur Mona ke Joko waktu lewat ki Marni and the geng. “Knapa ko Mona? Mengganggunya ine”, kata Joko ke Mona sambil marah marah. “Kau itu anu, sa lagi bicara sama kau, tp kau malah pergi liat liat yg lain”, kata Mona. “Lagi liatka tadi malaikat weh, cewek yang sa suka tadi lewat Mona”, jawab Joko. “Ouh Marni? Itu mi cewek yg kau suka? Itu mi cewek yg bkin ko bombe’ Dullah?” kata Mona. “Iyo, cantiki toh Marni?” kayak boneka Barbie toh?” kata Joko. “Iyo kayak barbie. Cantik tp n

Kelulusan SMA dan ALM ANY

Cerita kali ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan cerita tentang Bicot Kurus sebelumnya. Kebetulan hari ini, Jum'at, 15 Mei 2015, adalah hari pengumuman Ujian Nasional SMA Se-Indonesia. Hahahhaha, ini mungkin bisa di bilang salah satu cerita kamase maseku. Biasa mka iyah jadi orang kamase mase sejak SD. Cerita ini bermula satu hari sebelum pengumuman kelulusan SMA, saya ini lulusan SMA tahun 2012. Sa lupa mi tanggal pastinya, yg penting satu hari sebelum pengumuman itu saya pergi jalan jalan sama beberapa teman kelasku. Yang sa ingat itu, Edo, Majid, Hasan, ntah siapa lagi. Gampang ka lupa bela. Hari itu saya sama ini anak anak nda jelas memutuskan untuk nginap di rumahnya Edo. Ada yg kenal Edo?? itu ee yg besar badannya. Pemain drum paling jago di kelasku itu eee.... *Badan sama drum nda bisa dibedakan. Nda tau apa yang ada dalam kepalaku, knapa tonga mau nginap sama mereka dieg?. Takut ka nanti mereka apa apaika klo malam. Mereka smua kan agak sdikit kelainan, ter

na bombe' ka Joko

hahhhhhhhhhhhhhhhhh.... sampai mana mi tadi ceritanya itu?? kayaknya sudah sampai waktu Joko nangis dan sepertinya akan menjauh dari si Marni deh. langsungmi saja ke cerita deh,,, Hari itu bertepatan dengan hari Senin, klo Senin orang pasti upacara. Nah, waktu upacara Senin itu, si Joko sengaja baris di bagian paling belakang. "Joko, tumben di belakang ko baris." kata ku ke Joko. "mau mauku, jng mko lagi sok peduli sama saya, bombe' mko kau. Bukan mko lagi temanku." kata Joko ke saya sambil buang muka. "ouh iya pale, terserah kau ji Joko. Tapi kenapa nu bombe' ka??" sa tnyami Joko. "kau nda pernah mengerti smua yang sa mau bela" Joko bicara sambil mojjok. *bayangkan mko ca', anak usia SD seperti Joko yg notabenenya seorang laki laki malah bicara kayak cewek usia remaja yg lagi marah sama cowoknya. oke lanjut ke cerita. "okemi pale Joko, terserah kau mau anggap ka teman mu lagi" Kataku ke Joko sambil berbalik ke